2.1.
Pengertian Cyber Community
Cyber Community terdiri atas 2 suku kata yakni “Cyber”
yang artinya Maya dan “Community” yang artinya komunitas/kelompok atau sebuah
kelompok masyarakat . Jadi pengertian “Cyber Community“ atau Masyarakat Maya
adalah sekelompok sosial terorganisasi yang tidak dapat dirasakan secara
langsung oleh indra manusia akan tetapi dapat di saksikan maupun di rasakan
sebagai sebuah realitas. Burhan Burgin (2009 : 296), teori komunikasi dunia
maya atu yang sering di kenal teori cybercommunity merupakan teori paling akhir
dalam pengembangan ilmu komunikasi atau sosiologi komunikasi.
Cyber world melahirkan berbagai macam komponen yaitu
salah satunya cyber community. Cyber community mendorong munculnya sebuah ruang
kehidupan baru yang sangat prospektif bagi aktivitas manusia nilai efisiensinya
yang sangat tinggi. Tanpa kita sadari cyber community sering kita gunakan dalam
dunia maya pada saat menggunakan facebook (antaranews.com:Pengguna Facebook di
Indonesia tertinggi ketiga dunia). . Pengguna
facebook di Indonesia tercatat menempati posisi ke tiga tertinggi di dunia.
Kebanyakan orang menggunakan facebook juga untuk berbagi informasi, mendukung
dalam pemilu contoh komunitas yang akan diangkat adalah komunitas pendukung
Jokowi. Lainnya adalah terdapat komunitas koin untuk prita.
Burhan Burgin (2009 : 296), Teori komunikasi dunia
maya atau yang sering di kenal teori Cybercommunity merupakan teori paling
akhir dalam pengembangan ilmu komunikasi atau sosiologi komunikasi. Kajian
kajian tentang perkembangan teknologi telematika menjadi sangat urgen terutama
yang berhubungan dengan perkembangan media baru (new media). New media banyak
menekankan bagaimana kontruksi sosial media memberi kontribusi terhadap
kehidupan manusia secara keseluruhan. Persoalan cyber seperti perumpamaan
“ruang waktu” bahwa manusia memiliki kehidupan baru diatas dunia nyata. Teori
ini lebih menekankan kelompok sosial yang berkembang didalam dunia maya. Bagaimana
terciptanya kelompok-kelompok, bagaimana komunikasi kelompok dan bagaimana
sebuah media kelompok di dunia maya mekontruksi pesan penggunanya.
Saverin dan tankard (2005) dalam bukunya teori
komunikasi menjelaskan tentang teori komunikasi dunia maya, meliputi aspek
aspek penting teori komunikasi dunia maya, yaitu:
1. Konsep
dasar komunikasi digital , cyber space, virtual reality (VR), komunitas maya
(virtual community ) chat room, multy user domain (MUD), inter aktifitas ,
hypertext, dan multimedia.
2. Gagasan
McLuhan tentang perkembangan media baru (New media) melibatkan kesenjangan
pengetahuan kredibilitas media penentuan agenda manfaat dan gratifikasi,
pembauran inovasi dan lain-lain.
3. Riset-
riset baru pada komuniksai dunia maya yaitu mediamorfosis, riset tentang
hypertext, riset multimedia, riset desain antar muka (komunikasi dua arah)
riset eros digital atau cinta online, riset kecanduan internet dan depresi.
Konsep virtualitas dipandang sebagai sifat kemayaan
yang tercipta akibat mekanisme jaringan komputer (cyberspace), akan tetapi
melingkupi konsep maya dalam pengertian yang lebih luas, yang tercipta dalam
ruang – ruang yang lebih luas. ( Yasraf 2006 : 29).
Dikaitkan dengan sub judul diatas teori cyber
community dianggap penting karena merumuskan sejauh mana teknologi informasi
seperti sosial networking berperan serta menciptakan konsep nasionalisme
kekinian dengan pembentukan kelompok dalam dunia maya. Dalam kelompok dunia
maya banyak faktor yang membuat seseorang menikmati dinamina kelompok antara
lain unsur ketidak sengajaan individu serta proses pencarian kelompok.
Didalam dunia maya kelompok tidak mencari individu
namun lebih kepada individu yang mencari kelompok. Terciptanya grub di ruang
maya lebih menekankan minat individu untuk bergabung dengan kelompok yang sudah
ada atau sebaliknya individu dapat menciptakan kelompok sesuai dengan keinginan
dan minatnya.
2.2. Sejarah
Cyber Community
Jika
mendengar kata “Komunikasi” atau “Teknologi” rasanya itu adalah kedua hal yang
tidak akan ada habisnya untuk diperbincangkan. Tapi cukup penting untuk kita
mengetahui sejarah mengenai kedua hal yang sangat melekat pada diri kita dan
sangat mempengaruhi kehidupan sehari – hari kita.
Dilihat dari permulaan munculnya teknologi informasi
dan komunikasi, mungkin kita dapat kembali melihat di pertengahan abad ke 18,
dimana Antonio Santi Giuseppe Meucci melakukan beberapa percobaan dan
penelitian untuk menciptakan satu alat komunikasi untuk bertukar pesan dan
informasi antara dua orang melalui alat yang kita sebut ‘telepon’, yang
akhirnya baru dapat dipatenkan pada tahun 1871. Tapi pada umumnya kita lebih
mengenal Alexander Graham Bell sebagai penemu alat komunikasi tersebut, karena
pada tahun 1875 perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas
hasil penemuan Meucci yang disebut Transmitters and Receivers for Electric
Telegraphs. Penemuan ini terus berkembang sampai ke daratan Amerika, dimana
dibuatnya jaringan komunikasi melalui kabel, bahkan sampai ke trans-atlantik.
Sejak tahun 1910, terwujud sebuah transmisi suara
tanpa kabel melalui siaran radio AM.Lalu di tahun 1940an, alat – alat
komunikasi tersebut berkembang melalui siaran audio visual tanpa kabel, melalui
alat yang biasa disebut dengan ‘televisi’.Konrad Zuse seorang insinyur yang
berasal dari Jerman berhasil membuat sebuah komputer Z3 pada tahun 1941 untuk
kebutuhan pesawat terbang. Awal tahun 1960-an, mulai bermunculan komputer yang
sukses dibidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan, Dan seorang
insinyur di Texas Instrument mengembangkan sirkuit terintegrasi, dimana
memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program. Pada tahun 1981, IBM
memperkenalkan penggunaan Personal Computer atau yang biasa lebih dikenal
dengan singkatan PC.
Pada tahun 1969 terbentuk sebuah jaringan komputer
yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang disebut ARPANET
(Advanced Research Project Agency Network).Komunikasi jarak jauh dapat
dilakukan melalui saluran telepon dengan media yang bukan telpon itu sendiri
melainkan Personal Computer. ARPANET kemudian merancang sebuah jaringan dengan
kehandalan teknologi informasi yang dapat memindahkan data dalam jumlah besar
dan dalam waktu yang singkat, dan ditetapkan sebagai sebuah standar pembangunan
protokol baru yang saat ini dikenal TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) dan disinilah awal dari segala sejarah internet
yang dikenal luas sampai saat ini. Khususnya di Indonesia, Internet baru masuk
pada awal tahun 1990-an.
Muhammad Ihsan selaku staff di LAPAN Ranca Bungur
mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada
band 70cm dan 2m dimana Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25.
Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan
gateway Internet yang ada diBPPT di tahun 1993-1998. Berawal dari teknologi
radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh
sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET
akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan lainnya.
Di tahun – tahun tersebut, banyak orang yang hanya
bisa melakukan mailing list dan e-mail untuk berkomunikasi dan belum ada
jejaring sosial yang banyak beredar seperti saat sekarang ini. Namun lama kelamaan,
Internet di Indonesia sendiri pun makin berkembang seiring berkembangnya
teknologi di dunia. Jika dibandingkan dengan negara – negara berkembang lainnya
apalagi dengan negara – negara maju, jaringan Internet di Indonesia masih cukup
tertinggal, karena masih kurang luasnya daerah – daerah yang mendapatkan signal
untuk internet, pembayaran untuk internet pun masih cukup tinggi.
Sedangkan jika kita liat negara-negara lainnya,
jaringan internet mereka sudah lebih mudah dijumpai, dan biaya yang dikenakan masih
terjangkau, bahkan ada beberapa negara maju yang tidak meminta pembayaran untuk
jaringan internet itu.Kecepatan saat kita gunakan juga jauh lebih cepat. Tapi
Indonesia sedang dalam proses perkembangannya. Sebentar lagi target untuk
memiliki jaringan seperti itu juga akan dicapai oleh Indonesia. Teknologi Cyber
Kehadiran telepon seluler alias handphone dalam kehidupan kita merupakan suatu
lompatan besar dalam sejarah komunikasi manusia.Teknologi seluler adalah
teknologi komunikasi yang paling modern dan paling menjanjikan baik dari segi
kualitas, efisiensi dan ekonomi.
2.3 Real
World to Real Community
Perlu kita ketahui bahwa internet mengadopsi dunia
social ini artinya bahwa ketika kita di dunia nyata setiap hal yang kita
lakukan pasti ada peraturan , contoh ketika teman kita menginap harus lapor
penjaga kos dan hingga ketua RT. Jikalau di dunia maya ketika kita ingin
membuat facebook harus sesuai peraturan dan tata cara yang harus dipatuhi.
Teknologi juga mengambil alih fungsi social manusia, sebelum adanya cyber
world, ketika berinteraksi dan bermusyawarah masyarakat dapat bertatap muka
hingga berdebat, namun saat ini dengan perkembangan teknologi, manusia tidap
usah repot-repot lagi untuk bertatap
muka. Cyber word membentuk cyber community untuk membentuk komunitas mendukung
Jokowi ataupun Prita. Ketika di dunia nyata perlu proses yang panjang untuk
mengumpulkan massa dalam mendukung aksi tersebut. Interaksi pada saat di dunia
nyata dapat nampak ketika bertaap muka, pada dunia maya dapat menggunakan
skype. Penggunaan bahasa dalam dunia nyata biasanya menggunakan bahasa yang
formal, namun ketika di dunia maya kita dapat menggunakan bahasa informal.
a.
Kelompok Sosial Maya.
Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit.
Umumnya kelompok sosial ini bangun
berdasarkan pada hubungan sekunder, sehingga pengelompokan mereka didasarkan
pada kegemaran dan kebutuhan kelompoknya. Ada dua kelompok sosial dunia maya
intra (intranet) yaitu keanggotaan seseorang dalam unit-unit kelompok intra
yang berpusat pada server tertentu yang sifatnya menyerupai serumpun anggota
dalam instansi tertentu. Kelompok sosial inter (Internet) adalah kelompok
terbesar dalam masyarakat maya, yaitu kelompok yang keanggotaannya didasarkan
pada kebutuhan layanan tuan rumah (Website) terhadap tamu yang free seperti
email, chatting maupun yang members seperti provider atau website tertentu.
b. Strata
Social dan Kebudayaan Maya.
Dalam masyarakat maya, kebudayaan yang dikembangkan
ada budaya-budaya pencitraan dan makna yang setiap saat dipertukarkan dalam
ruang interaksi simbolis. Budaya ini sangat subjektif lebih objektif lagi
apabila disebut intersubjektif yang sangat dominasi oleh kreator dan imajinater
yang setiap saat mencura pemikiran mereka dalam tiga hal secara terpisah.
Pertama, kelompok yang senantiasa bekerja untuk mencipkatan mesin-mesin
teknologi informasi yang lebih canggih dan realistis. Kedua, kelompok setiap
saat menggunakan mesin-mesin itu untuk mencipt karya-karya imajinasi yang
menakjubkan dalam dunia hiper-realitas dan ketiga, masyarakat pada umumnya yang
setiap hari menggunakan mesin-mesin dan karya-karya mayarakat sebagai bagian
dari kehidupannya.
Dan tiga hal itu, masyarakat maya menciptakan culture
universal yang dapat dijelaskan sebagaimana yang dimiliki oleh masyarakat
nyata:
1.
Peralatan dan perlengkapan hidup masyarakat maya teknologi informasi
yang umumnya dikenal dengan komputer dan mesin-mesin (media) elektronika lain
yang membantu kerja atau dibantu oleh mesin komputer.
2. Mata
pencaharian dan sistem-sistem ekonomi. Masyarakat maya memiliki mata
pencaharian yang sangat menonjol spesifik dalam bentuk menjual jasa dengan
sistem ekonomi subsitusi. Jadi, apabila seseorang menggunakan jaringan sebuah
provider atau seseorang menyewa space pada website tertentu, maka dia memberi
subsitusi iuran sebagai jasa persewaan. Namun pemilik website dapat menjual
space yang dimilikinya kepada orang lain sebagai “subjaringan” atau sekadar
memasang ikian di sana. Pemilik website juga dapat secara langsung menjual jasa
kepada masyarakat luas yang ingin mengakses informasi dan website tersebut. Hal
ini pula dapat dilakukan oleh radio, televisi, dan media lainnya
3. Sistem
kemasyarakatan yang dikembangkan dalam masyarakat maya adalah dalam bentuk sistem
kelompok jaringan, baik intra maupun antarjaringan yang ada dalam masyarakat
maya. Untuk itu mereka memiliki sistem aturan yang diciptakan oleh para pemilik
provider, pemilik website, pemiliki produk dan jasa yang ditawarkan dan
sebagainya. Namun sistem yang dibangun selalu menempatkan pemilik provider atau
website sebagai penentu aturan, pemilik kontrol sosial, dan sebagainya.
Sedangkan posisi anggota yang mengakses jaringan tersebut selalu dalam posisi
yang dikendalikan. Dengan kata lain, sistem kemasyarakatan dalam dunia maya
selalu menempatkan unsur sekuritas pemilik jaringan di atas kepentingan
pengguna jaringan ter sebut. Semua ini
dalam rangka mempertahankan diri dan sistem ancaman yang datangnya dan luar
jaringan.
4. Bahasa
masyarakat maya pada umumnya adalah bahasa Inggris yang digunakan berdasarkan
pada konvensi dan kreativitas pengguna bahasa mi, seperti menggunakan ikon-ikon
tertentu untuk penggambaran dan sebagainya.
5. Karya
komunitas maya adalah bagian dan karya seni pada umumnya. Semua karya
masyarakat maya menempatkan seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan, jadi
sistem kesenian dalam masyarakat maya adalah terletak pada pencitraan dan
pemaknaan terhadap karya yang dtampi1kan kepada publik maya itu sendiri.
6. Sistem
pengetahuan dikembangkan menggunakan proses pemberitahuan dan pembelajaran
langsung secara trial and error. Umumnya para netter atau imajinater
menggunakan sistem pengetahuan secara bergulir kepada sesama anggota masyarakat
maya.
7. Sistem
religi (kepercayaan) masyarakat amaya adalah waktu dan keyakinan bahwa setiap
misteri dalam dunia maya dapat dipecahkan.
Contoh- contoh Cyber Community yakni:
1.
Komunitas yang tergabung di dalam Facebook, Twitter, instagram dll
2.
Kaskus,
3.
Youtube
4.
Website-website yang menyediakan proses interaksi sosial
5. Kelompok diskusi yang tergabung dalam media
chatting seperti Line, Google Classroom dan sebagainya
c.
Masyarakat Global dan Pembentukan Cybercommunity
Community-masyarakat adalah kelompok-kelompok orang
yang menempati sebuah wilayah (teritorial) tertentu, yang hidup secara relatif
lama,, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan tertentu serta
sistem hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki sistem
stratifikasi, sadar sebagai bagian dan anggota masyarakat tersebut serta
relatif dapat menghidupi dirinya sendiri.
Ketika penemuan teknologi informasi seperti yang
dijelaskan di atas berkembang. dalam skala massal, maka teknologi itu telah
mengubah bentuk masyarakat manusia, dan masyarakat dunia lokal menjadi
masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transj paran terhadap
perkembangan informasi, transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan
begitu besar memengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia juga dijuluki
sebagai the big village, yaitu sebuah desa yang besar, di mana masyarakatnya
saling kenal dan saling menyapa satu dengan lainnya.
Masyarakat global itu juga sebagai sebuah kehidupan yang
memungkinkan komu:as manusia menghasilkan budaya-budaya bersama,
menghasilik-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama, melakukan
pertahanan militer bersama, menciptakan mata uang dan bahkan menciptakan
peperangan dalam skala global semua lini.
Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu
menciptakan masyarakat dunia global, namun secara materi mampu Masyarakat Cyber
mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat sehingga tanpa
disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu
kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cybercommunity).
Masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat
yang secara inderawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, di mana
hubungan-hubungan sosial sesama anggota masyarakat dibangun melalui
penginderaan. Secara nyata kehidupan masyarakat manusia dapat disaksikan
sebagaimana apa adanya.
Sedangkan kehidupan masyarakat maya adalah sebuah
kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diindera melalui
penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah
realitas. Kehidupan ini bukanlah dunia akhirat manusia, karena kehidupan ini
adalah sisi lain dan kehidupan materi manusia di bumi dan alam jagat raya.
Istilah “dunia maya” memiliki beberapa makna berbeda.
Dalam novel William Gibson (1984/1994), Neuromancer, istilah dunia maya muncul
pertama kalinya untuk merujuk pada jaringan informasi luas yang oleh para
penggunanya disebut dengan console cowboys akan “muncul”, atau koneksi langsung
dengan sistem-sistem syaraf mereka.
Berikut adalah sebuah definisi lebih formal yang
dikembangkan dan konsep Gibson tetapi memberikan keterkaitan langsung dengan
sistem syaraf:
“Dunia maya adalah realita yang terhubung secara
global, didukung komputer, berakses komputer, multidimensi, artifisial, atau
“virtual”. Dalam realita mi, di mana setiap komputer adaiah sebuah jendela,
terlihat atau terdengar objek-objek yang bukan bersifat fisik dan bukan
representasi objekobjek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan aksi
pembuatan data, pembuatan informasi murni” (Benedikt, 1991, him. 122-123).
Virtual communities atau komunitas maya adalah
komunitas-komunitas yang lebih banyak muncul di dunia komunikasi elektronik
daripada di dunia nyata. Salah satu bentuknya yang paling awal adalah buletin
komputer yang diakses dengan menyambungkan modem pada tahun 1970-an. Ruang
chatting, e-mail, milis, dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik adalah
contoh baru tempat-tempat yang dapat dipakai oleh komunitas untuk saling
berkomunikasi.
Para pemain dalam game mi memilih sebuah peran dan
berkelana di dunia maya serta memungkinkan mereka dapat berinteraksi dengan
para pemain lamnnya pada saat itu juga. Permainan mi bisa sangat digandrungi
oleh beberapa pengguna. Permainan tersebut juga memungkinkan kita
mengeksplorasi berbagai peran, termasuk berganti gender. Dampak eksplorasi
jenis-jenis peran dan identitas alternatif mi belum banyak dikupas oleh para
peneliti.
Beberapa MUD dilengkapi bot, atau program-program
komputer yang dirancang untuk berinteraksi dengan para pemain dengan beragam
cara, termasuk chatting (ngobrol). Program yang memiliki daya chatting canggih
disebut cha,tterbot.
Kadang para pemain kesulitan membedakan apakah mereka
sedang berinteraksi dengan orang lain ataukah dengan sebuah program komputer.
Sebuah chatterbot bernama Julia, diciptakan oleh pemrogram Michael Mauldin dan
Carnegie Mellon University, adalah perangkat yang sangat canggih sehingga para
pemain pria sering berusaha menggodanya (Foner, 1993). Julia diprogram untuk
membelokkan gejolak seksual, seperti dalam percakapan dengan seorang pemuja
bernama Barry (bukan nama sebenarnya).
2.4 Keuntungan dan Kerugian bagi Cyber Community
Ada beberapa keuntungan maupun kerugian jika kita
tergabung dalam Cyber Community atau Masyarakat Dunia Maya ini:
-
Keuntungan
1. Sebagai
wadah untuk membangun bisnis, maupun kegiatan perekonomian . Seperti Online
Shop
2. Sebagai
sarana publikasi . Seperti publikasi sebuah acara, sebuah iklan dan lain
sebagainya.
3. Sebagai
sarana menggalang simpati , Seperti Menggalang dana untuk korban bencana,
korban hukum dan lain sebagainya.
4. Sebagai
sarana mencari pasangan hidup.
-
Kerugian
1. Sebagai
tempat tumbuh dan berkembanganya penipuan maupun penculikan.
2.
Banyaknya ketidakbenaran informasi yang beredar (Hoax)
3. Banyak
terjadinya pelanggaran privasi, seperti peretasan akun media sosial.
4. Orang
yang tergolong Cyber community cendrung melupakan dunia aslinya, dan sering
kecanduan akan bersosialisasi di dunia maya dari pada di dunia nyatannya
No comments:
Post a Comment