SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TELEVISI SIARAN - pemuda bebas berkarya

Breaking

post

recent/hot-posts

Thursday, June 7, 2018

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TELEVISI SIARAN



A. sejarah televisi siaran

Televisi berasal dari dua kata yaitu tele yang berasal dari bahasa Yunani yaitu tele yang berarti jauh dan visi dari bahasa latin yang berarti citra atau sesbuah gambar. Istilah televise pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara Internasional Congress of Electricity yang pertama dalam pemeran teknologi dunia di Paris pada 25 Agustus 1990. Sejarah televisi berawal dari tahun 1928an dimana Vladimir Zworykin bergabung dengan Westinghouse dan pindah ke RCA untuk mengembangkan inconoscope (camera tube). Tahun 1960an munculnya televisi jurnalisme serta Noncommercial broadcasting .

Tahun 1970an terdapat dampak televisi terhadap masyarakat karena masyarakat makin memberikan perhatian terhadap televisi. Tahun 1980an dan 1990an masyarakat semakin memberikan perhatian terhadap televisi yang mengakibatkan ketatnya persaingan antar perusahaan televise. Pada tahun 2000an dimana populasi televise kabel mencapai lebih dari 68% serta pendapatan iklan juga berkembang. Di area teknologi pada tahun 2003, telah dibangun HDTV, televisi super tipis, sudah terdapat televisi plasma dan LCD TV.



B. Produksi Acara Televisi

1. Departemen dan Karyawan

Dalam hal ini terdapat sales departemen yang bekerja nebhyak jam tayan dengan adanya iklan yang dilakukan dengan transaksi. Selain itu terdapat engineering yang mengatur alat-alat teknis. Programming yang mengatur program, news yang memproduksi berita dan yang terakhir adalah administration yang mengatur administrasi program-program.

2. Getting TV Programs on the air

Dalam hal ini sutradara memberikan kasus kepada reporter yang akan diliput oleh kru kamrea. Setelah itu, mereka akan berdiskusi untuk menentukan kasus yang akan ditayangkan. Setelah sudah pasti, skrip akhir akan diberikan kepada sutradara yang bertanggung jawab pada program acara.

Feedback sebuah televisi dapat berupa rating maupun share.

Jenis-jenis Program Berita

1. Berita Keras

Segala informasi penting yang harus segera ditayangkan, meliputi:

Straight News : berita langsung
Feauture : hiburan atau berita ringan
Infotainment : kehidupan selebriti
Berita Lunak
Informasi penting yang bersifst tidak segera ditayangkan, meliputi:

Current affair : berita yang muncul sebelumnya namun lengkap dan mendalam.
Dokumenter : pembelajaran dan pendidikan.
Talk Show : perbincangan yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas topik tertentu.
Drama

Berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti bertindak atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan “show” yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film. Adapun program televisi yang termasuk dalam program drama yaitu:


sinetron (sinema elektronik), merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan, memiliki alur cerita sehingga memiliki satu kesimpulan biasanya diakhir cerita sinetron cenderung terbuka dan tanpa penyelesaian.
Film merupakan satu jenis program yang masuk dalam kelompok atau kategori drama. Serta tujuan pembuatannya adalah untuk layar lebar (theater), maka biasanya film baru bisa ditayangkan di televisi setelah terlebih dahulu dipertunjukan di bioskop atau bahkan setelah film itu didistribusikan atau dipasarkan dalam bentuk VCD atau DVD.
Permainan atau Game Show

Suatu bentuk atau program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau pun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Menjawab pertanyaan dan atau memenangkan suatu bentuk permainan. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

Quiz Show, merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab pertanyaan. Program televisi Kuis Family 100 yang ditayangkan di ANTV.
Ketangkasan, merupakan peserta dalam permainan ini harus menunjukkan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi. Terdapat program Rangking Satu di TransTV yang menyajikan kecepatann atau ketangkasan dalam menjawab pertanyaan.
Reality Show, sesuai dengan namanya maka program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya, menyajikan situasi sebagaimana apa adanya. Dengan kata lain, program ini mencoba menyajikan suatu keadaan yang nyata mungkin tanpa rekayasa. Namun pada dasarnya reality show tetap merupakan permainan (game). Program 86 yang ada di NETTV.
Musik

Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video klip atau konser. Program musik ini dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Musik Dahsyat dan juga Inbox yang menjadi salah satu program unggulan disalah satu Televisi swasta.

Pertunjukan
Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Seperti yang pernah ditampilakn oleh RCTI yaitu adalah program Master Cheff yang menampilkan perlombaan memasak yang para pesertanya dari seluruh Indonesia.

C. Perkembangan Televisi Analog ke Digital

Penyiaran televisi digital mampu memancarkan sinyal gambar dan suara dengan kualitas penerimaan yang lebih tajam serta jernih di layar TV dibandingkan siaran analog. Tanpa harus membeli pesawat TV baru sehingga masyarakat dapat menikmati konten siaran format digital dengan cara menambahkan perangkat converter (yang disebut set top box) pada pesawat TV lama. Set top box (STB) adalah alat bantu penerima siaran digital yang berfungsi mengkonversi dan mengkompresi sinyal digital sehingga dapat diterima pada pesawat TV analog. STB harus memiliki standard yang sama dengan sistem pemancar (transmitter), yaitu DVB-T2.

Standard ini diadopsi Indonesia sejak 2012, menggantikan standard DVB-T (2007) sebagai standard penyiaran TV Digital terestrial penerimaan tetap free-to-air atau tidak berbayar. Pada sistem penyiaran TV analog, satu kanal frekuensi digunakan untuk menyalurkan satu program siaran TV. Sementara pada sistem penyiaran digital DVB-T2, satu kanal frekuensi mampu membawa hingga 12 program siaran standard definition (SDTV). Sehingga pada penyiaran TV digital kualitas gambar dan suara jauh lebih baik dibandingkan dengan siaran analog.

Hal ini dikarenakan pancaran sinyal digital relatif stabil dan tidak menurun. Juga siaran TV Digital hanya mengenal kondisi diterima (1) atau tidak diterima (0) sinyal. Selama sinyal bisa diterima receiver, gambar dan suara konten siaran dapat dinikmati. Sedangkan pada siaran TV analog, kualitas sinyal cenderung menurun ketika lokasi penerimaan semakin jauh dari titik transmisi sehingga menimbulkan noise atau ‘bersemut’. Selain itu juga rentannya sinyal siaran analog terhadap gangguan cuaca. (kominfo.go.id)

Di mana tidak ada lagi gambar yang berbayang atau segala bentuk noise (bintik-bintik semut) pada monitor TV. Pada era penyiaran digital, penonton TV tidak hanya menonton program siaran tetapi juga bisa mendapat fasilitas tambahan seperti EPG (Electronic Program Guide) untuk mengetahui acara-acara yang telah dan akan ditayangkan kemudian. Dari hasil uji coba siaran digital TV, teknologi DVB-T mampu memultipleks beberapa program sekaligus. Enam program siaran dapat dimasukkan sekaligus ke dalam satu kanal TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas cukup baik. Di samping itu, penambahan varian DVB-H (handheld) mampu menyediakan tambahan sampai enam program siaran lagi, khususnya untuk penerimaan bergerak (mobile). Hal ini sangat memungkinkan bagi penambahan siaran-siaran TV baru. (https://stmik-banjarbaru.ac.id)



D. Perkembangan Stasiun Televisi di Indonesia

Penyiaran di Era Orde Baru
Pada era Orde Baru, masyarakat Indonesia hanya memiliki satu pilihan siaran televisi, yaitu TVRI. TVRI tercatat sebagai stasiun televisi milik pemerintah hingga awal tahun 1990. Pada awal berdirinya, TVRI bertujuan adalah media pemerintahan Soekarno untuk memperkenalkan bangsa Indonesia kepada dunia luar, yaitu melalui Pekan Olahraga Asian Gamesyang diselenggarakan pada tahun 1962.

Pada saat itu TVRI merupakan satu-satunya stasiun televisi di Indonesia dan merupakan stasiun televisi milik pemerintah, maka pemerintahan orde baru yang berkuasa memiliki keleluasaan untuk menyajikan berita yang hanya bersumber dari pejabat negara. sehingga pada saat itu TVRI menyiarkan propaganda kepada masyarakat Indonesia tentang keberhasilan pembangunan orde baru. Maka TVRI pada waktu itu bisa disebut sebagai alat control sosial sehingga TVRI memiliki peran politik monopoli penyiaran yang kuat dengan hanya memberitakan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional.

Masa kejayaan TVRI mulai berakhir pada tahun 1988 setelah RCTI mengudara yang merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Pada awalnya, RCTI bersistem pay-televisionatau semacam televisi berlangganan. Barulah pada tahun 1990 RCTI diizinkan untuk mengudara secara bebas. Setelah RCTI, muncul stasiun televisi swasta lainnya seperti SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Metro TV, TV 7, Trans TV, dan Lativi.

Akan tetapi, stasiun televisi swasta tersebut masih belum dapat menyiarkan informasi secara bebas dikarenakan monopoli penyiaran politik oleh TVRI yang notabene milik pemerintah. Hal ini mengakibatkan dampak yaitu pola kepemilikan media yang memusat dan rekayasa informasi.

Penyiaran Paska Orde Baru
Setelah runtuhnya rezim orde baru pada bulan Mei 1998, media penyiaran belum mengalami perkembanan yang cukup signifikan, dikarenakan saham dari stasiun-stasiun televisi yang ada di Indonesia merupakan milik keluarga Soeharto. Akan tetapi, perkembangan televisi lokal termasuk signifikan karena tersebar dari Papua sampai dengan Sumatera Utara.

Kehadiran televisi lokal muncul sebagai kekuatan baru yang dapat mengangkat potensi local masing-masing daerah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena stasiun televisi swasta yang ada memiliki isi program yang terlalu “Jakarta minded”sehingga dirasa tidak adil bagi warga selain Ibu kota Jakarta. Menurut pantauan AGB Nielsen Media Research, hingga tahun 2005, beberapa stasiun televise lokal mampu menembus angka 5% dalam hal khalayak pemirsanya.

Perusahaan televisi yang ada di Indonesia, sebagian besar masih banyak yang memiliki konten program yang kurang mendidik masyarakat, seperti berdasarkan penelitian yang dilakukan KPI terhadap masyarakat kalangan menengah ke atas, penonton lebih senang dengan program-program sinetron, seperti Anak Jalanan, Cinta Fitri, dan lain sebagainya. Sedangkan, masyarat kalangan menengah ke atas tidak memberikan perhatian penuh terhadap program berita, seperti NET 12, CNN Indonesia, Seputar Indonesia, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut juga, perusahaan televisi Indonesia memang seharusnya membuat dan menayangkan banyak program yang lebih berguna atau mendidik banyak orang, tetapi yang terjadi adalah banyak perusahan televisi yang ada di Indonesia menayangan banyak program sinetron yang merupakan program favorit atau yang sering ditonton oleh masyarakat, yang hampir dari semua lapisan nya.
Dampak Positif dan Negatif Tayangan Televisi



F. Dampak saluran televisi

Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Anak sangat kuat, bahkan cenderung ke dampak negatifnya dari pada dampak positifnya, apalagi tayangan sinetron laga, percintaan, dan kehidupan sosialnya. Mereka lebih meniru tokoh antagonis dari pada protagonis, karena dirasa tokoh antagonis lebih menguntungkan dari pada tokoh protagonis yang terkesan lemah dan kalah.

Televisi adalah alat komunikasi satu arah jarak jauh yang berupa alat elektronik yang menampilkan suara dan gambar atau audio visual. Semakin banyaknya stasiun televisi swasta yang bermunculan, menimbulkan masalah tersendiri dalam dunia pendidikan di Indonesia. Anak cenderung lebih memilih menonton tayangan televisi, dari pada membaca buku atau belajar.

Televisi dapat juga disebut sebagai sebuah keajaiban dalam dunia walaupun hanya berbentuk sebuah kotak elektronik yang sederhana yang mampu secara efektif berperan sebagai media massa dalam berbagai informasi dengan gambar hidup, berwarna-warni dan bergerak. Sehingga dapat memikat, membius dan menggiring seluruh perhatian para pemirsanya, itulah sebabnya, sebagian besar pemirsa menganggap bahwa informasi apa saja yang ditayangkan televisi adalah benar, apa saja yang disajikan oleh televisi adalah baik, sehingga mereka memutuskan bahwa televisi merupakan satu-satunya sumber dan pusat informasi yang benar, baik dan akurat, bahkan televisi dianggap sebagai guru yang wajib ditiru dan diikuti, alat yang paling efisien dan efektif untuk mengenal mempelajari dan mendapatkan berbagai hal dalam hidup dan kehidupan ini ketimbang berbagai buku bacaan yang dianggap menyita waktu.

Program acara yang disajikan televisi, sangat mempengaruhi sikap penontonnya setelah atau pada waktu melihat tayangan televisi tersebut. Banyak fakta yang kita jumpai dari informasi yang disampaikan televisi, baik fakta positif maupun fakta negatif. Sehingga hal ini baik secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi akhlak penontonnya ke arah positif atau ke arah negatif, sehingga ada dua pengaruh atau dampak tayangan televisi terhadap akhlak anak, yaitu:

Dampak positif tayangan televisi:

Televisi dapat memberikan pengaruh yang positif bagi para pemirsa yang menyaksikan program acara atau tayangan televisi. Adapun pengaruhnya yang bersifat positif sebagai berikut:

Televisi sebagai sumber informasi yang update.
Dapat memberikan informasi peluang usaha untuk belajar bisnis bagi para anak.

Adanya acara atau tayangan yang bernuansakan pendidikan atau pengetahuan seperti cerdas cermat, berita dan lain sebagainya.
Sebagai sumber belajar bagi siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Dampak negatif tayangan televisi:
Tayangan televisi tidak hanya memberikan pengaruh yang positif saja, tetapi acara televisi lebih banyak memberikan pengaruh yang negatif kepada sikap para pemirsanya setelah atau pada waktu melihat tayangan televisi, sehingga akan mempengaruhi akhlak penonton ke arah negatif. Adapun pengaruhnya tayangan televisi yang bersifat negatif sebagai berikut:
Tayangan televisi dapat mempengaruhi anak untuk bermalas-malasan. Sering menonton televisi akan melalaikan tugas dan kewajiban bagi anak.
Sering menonton televisi akan mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar anak, karena enggan belajar dan konsentrasi terpecah.
Anak-anak cenderung lebih menyukai tayangan yang bernuansakan kekerasan untuk ditiru, sehingga banyak terjadi tawuran antar pelajar.
Sikap meniru pada anak anak semakin berbahaya ketika melihat tayangan yang tidak mendidik. Setelah menonton tayangan televisi mereka suka meniru apa yang telah mereka tonton.

Pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan norma Pancasila mudah sekali masuk ke pikiran anak-anak.
Semakin seringnya menonton acara televisi yang tidak mendidik, baik kekerasan, sikap kasar, memaki, curang, dan sikap buruk lainnya, akan secara tidak langsung dan tidak sadar mendidik anak untuk berbuat seperti tersebut di atas, sehingga untuk melakukan hal tersebut, anak merasa bahwa hal tersebut adalah hal biasa yang tidak salah.








No comments:

Post a Comment