A. sejarah
televisi siaran
Televisi berasal dari dua kata yaitu tele yang berasal
dari bahasa Yunani yaitu tele yang berarti jauh dan visi dari bahasa latin yang
berarti citra atau sesbuah gambar. Istilah televise pertama kali dikemukakan
Constatin Perskyl dari Rusia pada acara Internasional Congress of Electricity
yang pertama dalam pemeran teknologi dunia di Paris pada 25 Agustus 1990.
Sejarah televisi berawal dari tahun 1928an dimana Vladimir Zworykin bergabung
dengan Westinghouse dan pindah ke RCA untuk mengembangkan inconoscope (camera
tube). Tahun 1960an munculnya televisi jurnalisme serta Noncommercial
broadcasting .
Tahun 1970an terdapat dampak televisi terhadap
masyarakat karena masyarakat makin memberikan perhatian terhadap televisi.
Tahun 1980an dan 1990an masyarakat semakin memberikan perhatian terhadap
televisi yang mengakibatkan ketatnya persaingan antar perusahaan televise. Pada
tahun 2000an dimana populasi televise kabel mencapai lebih dari 68% serta
pendapatan iklan juga berkembang. Di area teknologi pada tahun 2003, telah
dibangun HDTV, televisi super tipis, sudah terdapat televisi plasma dan LCD TV.
B. Produksi
Acara Televisi
1. Departemen dan Karyawan
Dalam hal ini terdapat sales departemen yang bekerja
nebhyak jam tayan dengan adanya iklan yang dilakukan dengan transaksi. Selain
itu terdapat engineering yang mengatur alat-alat teknis. Programming yang
mengatur program, news yang memproduksi berita dan yang terakhir adalah
administration yang mengatur administrasi program-program.
2. Getting TV Programs on the air
Dalam hal ini sutradara memberikan kasus kepada
reporter yang akan diliput oleh kru kamrea. Setelah itu, mereka akan berdiskusi
untuk menentukan kasus yang akan ditayangkan. Setelah sudah pasti, skrip akhir
akan diberikan kepada sutradara yang bertanggung jawab pada program acara.
Feedback sebuah televisi dapat berupa rating maupun
share.
Jenis-jenis Program Berita
1. Berita Keras
Segala informasi penting yang harus segera
ditayangkan, meliputi:
Straight News : berita langsung
Feauture : hiburan atau berita ringan
Infotainment : kehidupan selebriti
Berita Lunak
Informasi penting yang bersifst tidak segera
ditayangkan, meliputi:
Current affair : berita yang muncul sebelumnya namun
lengkap dan mendalam.
Dokumenter : pembelajaran dan pendidikan.
Talk Show : perbincangan yang menampilkan satu atau
beberapa orang untuk membahas topik tertentu.
Drama
Berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti bertindak
atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan “show” yang menyajikan
cerita mengenai kehidupan atau karakter seorang atau beberapa orang (tokoh)
yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Program
televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron)
dan film. Adapun program televisi yang termasuk dalam program drama yaitu:
sinetron (sinema elektronik), merupakan drama yang
menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan, memiliki alur cerita
sehingga memiliki satu kesimpulan biasanya diakhir cerita sinetron cenderung
terbuka dan tanpa penyelesaian.
Film merupakan satu jenis program yang masuk dalam
kelompok atau kategori drama. Serta tujuan pembuatannya adalah untuk layar
lebar (theater), maka biasanya film baru bisa ditayangkan di televisi setelah
terlebih dahulu dipertunjukan di bioskop atau bahkan setelah film itu
didistribusikan atau dipasarkan dalam bentuk VCD atau DVD.
Permainan atau Game Show
Suatu bentuk atau program yang melibatkan sejumlah
orang baik secara individu atau pun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk
mendapatkan sesuatu. Menjawab pertanyaan dan atau memenangkan suatu bentuk
permainan. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
Quiz Show, merupakan bentuk program permainan yang
paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab
pertanyaan. Program televisi Kuis Family 100 yang ditayangkan di ANTV.
Ketangkasan, merupakan peserta dalam permainan ini
harus menunjukkan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu
halangan atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan
perhitungan dan strategi. Terdapat program Rangking Satu di TransTV yang
menyajikan kecepatann atau ketangkasan dalam menjawab pertanyaan.
Reality Show, sesuai dengan namanya maka program ini
mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan
berdasarkan realitas yang sebenarnya, menyajikan situasi sebagaimana apa
adanya. Dengan kata lain, program ini mencoba menyajikan suatu keadaan yang
nyata mungkin tanpa rekayasa. Namun pada dasarnya reality show tetap merupakan
permainan (game). Program 86 yang ada di NETTV.
Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format,
yaitu video klip atau konser. Program musik ini dapat dilakukan di lapangan
(outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Musik Dahsyat dan juga Inbox yang
menjadi salah satu program unggulan disalah satu Televisi swasta.
Pertunjukan
Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan
seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar
studio, di dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Seperti yang pernah
ditampilakn oleh RCTI yaitu adalah program Master Cheff yang menampilkan
perlombaan memasak yang para pesertanya dari seluruh Indonesia.
C. Perkembangan
Televisi Analog ke Digital
Penyiaran televisi digital mampu memancarkan sinyal
gambar dan suara dengan kualitas penerimaan yang lebih tajam serta jernih di
layar TV dibandingkan siaran analog. Tanpa harus membeli pesawat TV baru
sehingga masyarakat dapat menikmati konten siaran format digital dengan cara
menambahkan perangkat converter (yang disebut set top box) pada pesawat TV
lama. Set top box (STB) adalah alat bantu penerima siaran digital yang
berfungsi mengkonversi dan mengkompresi sinyal digital sehingga dapat diterima
pada pesawat TV analog. STB harus memiliki standard yang sama dengan sistem
pemancar (transmitter), yaitu DVB-T2.
Standard ini diadopsi Indonesia sejak 2012,
menggantikan standard DVB-T (2007) sebagai standard penyiaran TV Digital
terestrial penerimaan tetap free-to-air atau tidak berbayar. Pada sistem
penyiaran TV analog, satu kanal frekuensi digunakan untuk menyalurkan satu
program siaran TV. Sementara pada sistem penyiaran digital DVB-T2, satu kanal
frekuensi mampu membawa hingga 12 program siaran standard definition (SDTV).
Sehingga pada penyiaran TV digital kualitas gambar dan suara jauh lebih baik
dibandingkan dengan siaran analog.
Hal ini dikarenakan pancaran sinyal digital relatif
stabil dan tidak menurun. Juga siaran TV Digital hanya mengenal kondisi
diterima (1) atau tidak diterima (0) sinyal. Selama sinyal bisa diterima
receiver, gambar dan suara konten siaran dapat dinikmati. Sedangkan pada siaran
TV analog, kualitas sinyal cenderung menurun ketika lokasi penerimaan semakin
jauh dari titik transmisi sehingga menimbulkan noise atau ‘bersemut’. Selain
itu juga rentannya sinyal siaran analog terhadap gangguan cuaca.
(kominfo.go.id)
Di mana tidak ada lagi gambar yang berbayang atau
segala bentuk noise (bintik-bintik semut) pada monitor TV. Pada era penyiaran
digital, penonton TV tidak hanya menonton program siaran tetapi juga bisa
mendapat fasilitas tambahan seperti EPG (Electronic Program Guide) untuk
mengetahui acara-acara yang telah dan akan ditayangkan kemudian. Dari hasil uji
coba siaran digital TV, teknologi DVB-T mampu memultipleks beberapa program
sekaligus. Enam program siaran dapat dimasukkan sekaligus ke dalam satu kanal
TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas cukup baik. Di samping itu, penambahan
varian DVB-H (handheld) mampu menyediakan tambahan sampai enam program siaran
lagi, khususnya untuk penerimaan bergerak (mobile). Hal ini sangat memungkinkan
bagi penambahan siaran-siaran TV baru. (https://stmik-banjarbaru.ac.id)
D.
Perkembangan Stasiun Televisi di Indonesia
Penyiaran di Era Orde Baru
Pada era Orde Baru, masyarakat Indonesia hanya
memiliki satu pilihan siaran televisi, yaitu TVRI. TVRI tercatat sebagai
stasiun televisi milik pemerintah hingga awal tahun 1990. Pada awal berdirinya,
TVRI bertujuan adalah media pemerintahan Soekarno untuk memperkenalkan bangsa
Indonesia kepada dunia luar, yaitu melalui Pekan Olahraga Asian Gamesyang
diselenggarakan pada tahun 1962.
Pada saat itu TVRI merupakan satu-satunya stasiun
televisi di Indonesia dan merupakan stasiun televisi milik pemerintah, maka
pemerintahan orde baru yang berkuasa memiliki keleluasaan untuk menyajikan
berita yang hanya bersumber dari pejabat negara. sehingga pada saat itu TVRI
menyiarkan propaganda kepada masyarakat Indonesia tentang keberhasilan
pembangunan orde baru. Maka TVRI pada waktu itu bisa disebut sebagai alat
control sosial sehingga TVRI memiliki peran politik monopoli penyiaran yang
kuat dengan hanya memberitakan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan
nasional.
Masa kejayaan TVRI mulai berakhir pada tahun 1988
setelah RCTI mengudara yang merupakan stasiun televisi swasta pertama di
Indonesia. Pada awalnya, RCTI bersistem pay-televisionatau semacam televisi
berlangganan. Barulah pada tahun 1990 RCTI diizinkan untuk mengudara secara
bebas. Setelah RCTI, muncul stasiun televisi swasta lainnya seperti SCTV, TPI,
ANTV, Indosiar, Metro TV, TV 7, Trans TV, dan Lativi.
Akan tetapi, stasiun televisi swasta tersebut masih
belum dapat menyiarkan informasi secara bebas dikarenakan monopoli penyiaran
politik oleh TVRI yang notabene milik pemerintah. Hal ini mengakibatkan dampak
yaitu pola kepemilikan media yang memusat dan rekayasa informasi.
Penyiaran Paska Orde Baru
Setelah runtuhnya rezim orde baru pada bulan Mei 1998,
media penyiaran belum mengalami perkembanan yang cukup signifikan, dikarenakan
saham dari stasiun-stasiun televisi yang ada di Indonesia merupakan milik
keluarga Soeharto. Akan tetapi, perkembangan televisi lokal termasuk signifikan
karena tersebar dari Papua sampai dengan Sumatera Utara.
Kehadiran televisi lokal muncul sebagai kekuatan baru
yang dapat mengangkat potensi local masing-masing daerah di Indonesia. Hal ini
disebabkan karena stasiun televisi swasta yang ada memiliki isi program yang
terlalu “Jakarta minded”sehingga dirasa tidak adil bagi warga selain Ibu kota Jakarta.
Menurut pantauan AGB Nielsen Media Research, hingga tahun 2005, beberapa
stasiun televise lokal mampu menembus angka 5% dalam hal khalayak pemirsanya.
Perusahaan televisi yang ada di Indonesia, sebagian
besar masih banyak yang memiliki konten program yang kurang mendidik
masyarakat, seperti berdasarkan penelitian yang dilakukan KPI terhadap
masyarakat kalangan menengah ke atas, penonton lebih senang dengan
program-program sinetron, seperti Anak Jalanan, Cinta Fitri, dan lain
sebagainya. Sedangkan, masyarat kalangan menengah ke atas tidak memberikan
perhatian penuh terhadap program berita, seperti NET 12, CNN Indonesia, Seputar
Indonesia, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut juga, perusahaan televisi
Indonesia memang seharusnya membuat dan menayangkan banyak program yang lebih
berguna atau mendidik banyak orang, tetapi yang terjadi adalah banyak perusahan
televisi yang ada di Indonesia menayangan banyak program sinetron yang
merupakan program favorit atau yang sering ditonton oleh masyarakat, yang
hampir dari semua lapisan nya.
Dampak Positif dan Negatif Tayangan Televisi
F. Dampak
saluran televisi
Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Anak sangat kuat,
bahkan cenderung ke dampak negatifnya dari pada dampak positifnya, apalagi
tayangan sinetron laga, percintaan, dan kehidupan sosialnya. Mereka lebih
meniru tokoh antagonis dari pada protagonis, karena dirasa tokoh antagonis
lebih menguntungkan dari pada tokoh protagonis yang terkesan lemah dan kalah.
Televisi adalah alat komunikasi satu arah jarak jauh
yang berupa alat elektronik yang menampilkan suara dan gambar atau audio
visual. Semakin banyaknya stasiun televisi swasta yang bermunculan, menimbulkan
masalah tersendiri dalam dunia pendidikan di Indonesia. Anak cenderung lebih
memilih menonton tayangan televisi, dari pada membaca buku atau belajar.
Televisi dapat juga disebut sebagai sebuah keajaiban
dalam dunia walaupun hanya berbentuk sebuah kotak elektronik yang sederhana
yang mampu secara efektif berperan sebagai media massa dalam berbagai informasi
dengan gambar hidup, berwarna-warni dan bergerak. Sehingga dapat memikat,
membius dan menggiring seluruh perhatian para pemirsanya, itulah sebabnya,
sebagian besar pemirsa menganggap bahwa informasi apa saja yang ditayangkan
televisi adalah benar, apa saja yang disajikan oleh televisi adalah baik,
sehingga mereka memutuskan bahwa televisi merupakan satu-satunya sumber dan
pusat informasi yang benar, baik dan akurat, bahkan televisi dianggap sebagai
guru yang wajib ditiru dan diikuti, alat yang paling efisien dan efektif untuk
mengenal mempelajari dan mendapatkan berbagai hal dalam hidup dan kehidupan ini
ketimbang berbagai buku bacaan yang dianggap menyita waktu.
Program acara yang disajikan televisi, sangat
mempengaruhi sikap penontonnya setelah atau pada waktu melihat tayangan
televisi tersebut. Banyak fakta yang kita jumpai dari informasi yang
disampaikan televisi, baik fakta positif maupun fakta negatif. Sehingga hal ini
baik secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi akhlak penontonnya
ke arah positif atau ke arah negatif, sehingga ada dua pengaruh atau dampak
tayangan televisi terhadap akhlak anak, yaitu:
Dampak positif tayangan televisi:
Televisi dapat memberikan pengaruh yang positif bagi
para pemirsa yang menyaksikan program acara atau tayangan televisi. Adapun
pengaruhnya yang bersifat positif sebagai berikut:
Televisi sebagai sumber informasi yang update.
Dapat memberikan informasi peluang usaha untuk belajar
bisnis bagi para anak.
Adanya acara atau tayangan yang bernuansakan pendidikan
atau pengetahuan seperti cerdas cermat, berita dan lain sebagainya.
Sebagai sumber belajar bagi siswa dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru.
Dampak negatif tayangan televisi:
Tayangan televisi tidak hanya memberikan pengaruh yang
positif saja, tetapi acara televisi lebih banyak memberikan pengaruh yang
negatif kepada sikap para pemirsanya setelah atau pada waktu melihat tayangan
televisi, sehingga akan mempengaruhi akhlak penonton ke arah negatif. Adapun
pengaruhnya tayangan televisi yang bersifat negatif sebagai berikut:
Tayangan televisi dapat mempengaruhi anak untuk
bermalas-malasan. Sering menonton televisi akan melalaikan tugas dan kewajiban
bagi anak.
Sering menonton televisi akan mempengaruhi dan
menurunkan prestasi belajar anak, karena enggan belajar dan konsentrasi
terpecah.
Anak-anak cenderung lebih menyukai tayangan yang
bernuansakan kekerasan untuk ditiru, sehingga banyak terjadi tawuran antar
pelajar.
Sikap meniru pada anak anak semakin berbahaya ketika
melihat tayangan yang tidak mendidik. Setelah menonton tayangan televisi mereka
suka meniru apa yang telah mereka tonton.
Pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan norma
Pancasila mudah sekali masuk ke pikiran anak-anak.
Semakin seringnya menonton acara televisi yang tidak
mendidik, baik kekerasan, sikap kasar, memaki, curang, dan sikap buruk lainnya,
akan secara tidak langsung dan tidak sadar mendidik anak untuk berbuat seperti
tersebut di atas, sehingga untuk melakukan hal tersebut, anak merasa bahwa hal
tersebut adalah hal biasa yang tidak salah.
No comments:
Post a Comment