Contoh ProposalAudit
Komunikasi
AUDIT KOMUNIKASI
SOSIALISASI PROGRAM KERJA Di KELURAHAN JIMBARAN
KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI
Latar Belakang
Sebagaimana
yang telah tertuang pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2005, Tentang Kelurahan. Adapun fungsi dan tugas kelurahan diantaranya :
Pasal
4 ayat 1 Lurah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Dan,
dalam pasal 5 ayat 1 tertuang : Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Lurah mempunyai
tugas:
1. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan;
2. Pemberdayaan masyarakat;
3. Pelayanan masyarakat;
4. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum
5. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum, dan
6. Pembinaan lembaga kemasyarakatan
Dari tugas
pokok diatas dapat kita nyatakan bahwa kelurahan memilki peran penting untuk
yang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Tidak hanya sebagai yang
memberikan pelayanan publik saja, kelurahan juga dianggap sebagai laboratorium
terhadap sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Sehingga tingkat partisipasi
masyarakat dalam setiap pelaksanakan program kerja kelurahan dapat dijadikan
indikator keberhasilan lembaga dalam menjalanakan program.
Hal ini
juga berlaku pada setiap klurahan di Indonesia, termasuk di Kelurahan Jimbaran
Kabupaten Badung Provinsi Bali. Tingkat partisipasi masyarakat dalam
kegiatan-kegiatan keluarahan, dirasa masih belum maksimal. Dan juga, masih ada
saja stigma negatif oleh masyarakat dari pelayanan yang sudah diberikan. Oleh
karenanya untuk mengetahui tentang efektifitas bagaimana kelurahan mengelola
pesan khususnya yang berkaitan dengan sosialisasi dan publikasi program atau
kegiatan di Kelurahan Jimbaran ini. Maka perlu dilakukan audit komunikasi
secara meyeluruh pada kegiatan kelurahan untuk satu tahun program berjalan.
Pendekatan Teori
Pada
prinsipnya komunikasi merupakan sebuah proses kegiatan memindahkan pesan atau
transfer pesan, dari penyampai pesan (komunikator) ke penerima pesan
(komunike/audien). Tingkat keberhasilan komuikasi tergantung dari tujuan
komuniator untuk apa melakukan proses komunikasi. Jika tujua komunikator
tercapai maka dapat dismpulkan bahwa komunikasi berjalan sebagaimana mestinya
atau komunikasi efektif.
Kegiatan
sosialisai dan publikasi dalam organisasi adalah salah satu kegiatan yang
lazimnya dilakukan oleh bidang humas atau tugas kehumasan. Ruang lingkup humas
sendiri terbagi atas dua yaitu internal organisasi dan ekternal organisasi. Sosialisasi
dan publikasi pada sebuah lembaga atau organisasi bertujuan untuk mengenalkan
atau pemberitahuan tentang informasi. Kajian ini erat dengan strategi promosi
dalam strategi marketing atau marketing
communication. Pola dan kegiatannya sama, yeng membedakan adalah tujuan
akhir. Jika dalam marketing keberhasilan promosi dikaitkan dengan peningkatan
penjuaalan produk atau peningkatan pengunaan jasa. Sedangkan pada lembaga atau
organisasi non profit tujuan akhir biasanya tingkat partisipasi atau respon
positif.
Pada audit
komunikasi saat ini digunakan pendekatan teori pada aspek promosi atau
pemasran. Pendekatan dianggap bisa menjawab atau mengaudit permadakahan yang
ada. Adapun teori yang digunakan adalah
1.
Strategi Promosi yang Communication Mix (bauran komunikasi)
Bauran
komunikasi pemasaran (marketing communication mix/promotion mix) merupakan
ramuan sekaligus penerapan lima alat promosi (pemasangan iklan, penjualan
personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan komunikasi langsung)
utama perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuanpemasaran. Menurut Kotler
(2005:249) Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima model
komunikasi pemasaran, yaitu: iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan
pemberitaan, penjualan pribadi, pemasaran langsung dan interaktif.
Unsur-Unsur
Bauran Komunikasi Pemasaran
a. Iklan
Iklan
adalah penyajian informasi non-personal tentang produk, merek, perusahaan atau
gerai yang didanai sponsor. Iklan bertujuan mempengaruhi citra, keyakinan, dan
sikap konsumen terhadap produk dan merek, serta perilaku konsumen. Bahkan,
iklan bisa dianggap manajemen citra, yakni menciptakan dan menancapkan citra
serta makna-makna di benak konsumen. Iklan biasanya disampaikan lewat tv,
radio, media cetak, billboard, signboard, atau media lain seperti balon udara,
T-shirt, internet dll. Meski konsumen umumnya menerima eksposur ratusan iklan
tiap harinya, namun mayoritas pesan ini kurang begitu diperhatikan dan
dipahami. Maka, tantangan pemasar adalah bagimana menata pesan-pesan iklan dan
menyeleksi media sehingga mengekpos sebanyak mungkin konsumen, memancing
perhatiannya dan mampu mendorong proses pemahaman dan perubahan sikap ke arah
yang dikehendaki.
b. Promosi Penjualan
Promosi
penjualan adalah bujukan langsung pada konsumen untuk membeli suatu produk.
Promosi bisa dilakukan melalui program diskon ataupun menawarkan nilai-tambah
(premi) bila konsumen mau membeli produk. Walau iklan teve bisa jadi lebih
glamor, namun lebih banyak dana pemasar justru dialokasikan buat perbagai
bentuk promosi. Promosi bisa juga didefinisikan sebagai peningkatan rasio
nilai-harga yang bertujuan mendongkrak penjualan. Aspek kunci promosi ialah
menggerakkan produk saat ini juga, tidak menunggu besok. Singkatnya, kebanyakan
promosi penjualan bertujuan merubah perilaku pembelian jangka pendek. Perkecualiannya
ialah promosi tematik, dimana premi diberikan cuma-cuma, walau tidak ada produk
yang dibeli, misalnya hadiah-hadiah kecil yang dibagikan kepada anak-anak.
c. Personal Selling (Penjualan Personal)
Personal
selling mencakup interaksi-interaksi langsung antara wiraniaga dan calon
pembeli. Personal selling bisa jadi metode komunikasi paling efektif, walau di
negara-negara Barat khususnya dianggap relatif mahal. Berkat komunikasi
dua-arah, keterlibatan situasi konsumen cenderung menjadi meningkat cukup
tinggi dan wiraniaga bisa mengubah-ubah presentasi penjualan agar mampu
mempengaruhi konsumen secara efektif. Produk tertentu amat mengandalkan promosi
melalui personal selling. Asuransi jiwa, mobil, sistem komputer dan konsultasi
manajemen adalah sedikit contohnya. Namun, lantaran biaya penjualan tatap muka
yang makin meningkat,personal selling melalui telepon, yang disebut
telemarketing menjadi makin populer.
d. Humas atau Publisitas
Publisitas
mencakup berbagai bentuk komunikasi tan-bayar guna meningkatkan citra
perusahaan, produk atau merek. Sebagai contoh, artikel liputan khusus koran
Kompas yang membandingkan sejumlah merek laptop memberi informasi produk yang
berguna bagi konsumen, tanpa pelaku pasar komputer mengeluarkan uang. Begitu pula,
liputan produk serta merek-merek baru, komparasi merek-merek di majalah bisnis,
koran atau internet, atau talk-show di radio atau teve memberi informasi produk
pada konsumen.
e. Pemasaran Langsung
Pemasaranlangsungyaituhubungan
langsung dengan pelanggan yang ditargetkan secara tepat dengan tujuan
mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan
pelanggan yang langgeng. Meliputi telemarketing, catalog, pasang poster di kios-kios,
iklan via internet.
2.
Strategi marketing ATL, BTL dan TTL
Below The
Line ( BTL) adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di
tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen
supaya aware dengan produk kita, contohnya : program bonus/hadiah, event,
pembinaan konsumen dll.
Semua
aktifitas ini biasanya dilakukan oleh kantor perwakilan di daerah yang menjadi
area pemasarannya. Pada intinya definisi below the line adalah bentuk iklan
yang tidak disampaikan atau disiarkan melalui media massa, dan biro iklan tidak
memungut komisi atas penyiarannya/pemasangannya. Kegiatan promosi below the
line suatu brand paling banyak dilakukan melalui beragam event. Dengan event
ini, konsumen akan berhubungan langsung dengan brand, sehingga bisa terjadi
komunikasi antara brand dengan konsumen. Beragam pendekatan dalam melakukan
brand activation ini sudah banyak dilakuka
Pemasaran
atau marketing Above The Line (ATL) artinya adalah pemasaran yang melakukan
pemasaran produk / jasa dengan menggunakan mass media.
Media yang
digunakan biasanya adalah media televisi, radio, media cetak (koran, majalah,
dll). Dan saat ini ketika Internet sangat booming menggunakan iklan pada search
engine atau banner pada situs-situs terkenal.Sifat ATL merupakan media ‘tak
langsung’ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan
audience.
ATL
digunakan jika memang pasar yang dituju sangat luas dan sulit atau belum bisa
didefinisikan.
Wilayah
abu-abu atau ‘grey area’ itulah yang mendorong timbulnya istilah baru, yaitu
’Through the Line’ atau TTL. Istilah ini secara harafiah berarti ‘cakupan dari
ujung satu ke ujung lainnya’. Istilah TTL diperkenalkan untuk menjembatani
pihak perusahaan jasa komunikasi periklanan yang ingin membuat gambaran
kongkrit terhadap segmen jasa kreatif komunikasi yang ditawarkannya.
Profil Kelurahan Jimbaran
Rencana
Kerja Tahunan 2015 (Terlampir)
Program Kerja dan Indikator
Rencana
Kerja Tahunan 2015 (Terlampir)
Model Audit
Untuk
melihat gambaran secara utuh tentang aspek komunikasi yang dilakukan, akan
digunakan pendekatan model Model struktur konseptual adalah audit komunikasi
keorganisasian untuk memahami kaitan
antara maksud atau
tujuan akhir komunikasi
organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan organiasasi,
tata kerja atau prosedur
pelaksanaan meliputi pemanfaatan
jaringan komunikasi, adopsi kebijakan komunikasi
dan pelaksanaannya dan
struktur organisasi yang mencakup unit kerja, jaringan komunikasi
fungsional, kebijakan dan kegiatan komunikasi.
Metode Audit
Untuk
pencarian data dilapangan, audit komunikasi ini akan mengunakan metode yaitu :
Survey
dengan kuisioner
Sumber Data
Data
yang akan diambil adalah data internal di Kelurahan Jimbaran, dengan melihat
divsi humas atau yang mekasanakan fungsi humas.
Waktu Pelaksanaan Audit
Audit
komunikasi akan dilakukan selama 1 minggu.
(jadwal
terlampir)
No comments:
Post a Comment