1. Al
Qarawiyyin (895M) kota Fez, Maroko
Peradaban Islam pernah
berjaya ditopang oleh perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat. Semua
berbasis di Fez, sebuah kota di Maroko yang menjadi tempat berdirinya Al
Qawariyyin, universitas tertua di dunia.
Dunia mengaku Al Qarawiyyin sebagai institusi pendidikan tinggi pertama. Universitas ini
dibangun pada 859M, jauh lebih tua dibandingkan dengan Universitas Al Azhar
Mesir yang berdiri pada 970M, Universitas Bologna di Italia pada 1088M, atau
Universitas Oxford di Inggris pada 1096M.
Universitas ini masuk dalam rekor Guinness World Book.
Tidak hanya itu, UNESCO menyatakan kampus ini sudah menjadi universitas sejak
didirikan. Pendirian Universitas Al Qarawiyyin dipelopori oleh Fatimah Al
Fihri, muslimah kaya raya asal Tunisia yang menetap di Fez. Dia bersama
adiknya, Maryam, merupakan pewaris kekayaan ayahnya, Mohamed bin Abdullah Al
Fihri.
Setelah kematian sang ayah, Fatimah memutuskan
membangun masjid sekaligus
lembaga pendidikan. Niat Fatimah adalah ingin memajukan masyarakat yang tinggal
di sekitar Fez.
Fatimah sampai berpuasa sampai Masjid Al Qarawiyyin
selesai dibangun. Saat bangunan telah berdiri dengan megah, Fatimah adalah
orang pertama yang sholat di
masjid itu, sebagai bentuk rasa syukurnya pada Allah Yang
Maha Kuasa karena berhasil membangun sebuah universitas.
Universitas ini mengembangkan sejumlah disiplin
keilmuan seperti agama, tahfiz Alquran, tata bahasa
Arab, matematika, musik, kimia, hukum Islam, sufisme, pengobatan, astronomi, pembelajaran debat
politik, serta ilmu alam.
Awalnya, bangunan masjid hanya berupa ruangan luas dan
beberapa bilik untuk ruang pengajaran dan perpustakaan. Universitas ini
kemudian berkembang dan dilengkapi asrama, laboratorium. Sebagian besar masih
berfungsi hingga saat ini.
Setelah perluasan bangunan selesai, para akademisi di
Fez mendapatkan tempat lebih baik untuk belajar dan menjalankan aktivitas riset
ilmiah. Universitas ini lalu menjadi magnet bagi para pelajar di seluruh
penjuru dunia kala untuk menempuh pendidikan di Al Qarawiyyin.
Di abad pertengahan, Al Qarawiyyin berperan penting
dalam mediasi kebudayaan dan pengetahuan antara umat Islam dan masyarakat
Eropa. Di abad ke-14, 8.000 mahasiswa dari Barat dan Mesir belajar di
Universitas ini .
Al Qarawiyyin juga memainkan peran penting bagi
penyebaran mazhab Maliki, satu dari empat mazhab besar pemikiran Islam aliran
Sunni. Mazhab ini dipelopori oleh Imam Malik Ibn Anas dan berkembang di kawasan
Afrika Utara.
Pengelolaan universitas ini dijalankan di bawah
kewenangan gubernur dan hanya Sultan yang berhak mengangkat pengajar. Meski
begitu, mahasiswa dibebaskan memilih pengajar dan kurikulum yang diinginkan.
Banyak ilmuwan terkenal baik dari dunia Islam seperti Ibnu Khaldun (penulis buku
Muqaddimah) dan dari Eropa merupakan almamater universitas ini. Salah satu
alumnus terkenal universitas ini yang berasal dari Barat adalah Paus Silvester
II, Pemimpin Vatikan yang diketahui sebagai pencipta angka Arab-Latin sekaligus
pakar budaya dan sejumlah ilmu seperti matematika dan astronomi.
Saat Maroko dijajah Perancis, Al Qarawiyyin menjadi
basis perlawanan terhadap kolonial, sekaligus menjadi pusat pemerintahan
darurat. Oleh sebab itu, Perancis menjuluki Universitas Al Qarawiyyin sebagai
" Rumah Kegelapan" .
Universitas ini tercatat memiliki tradisi akademik
egaliter yang menarik. Di awal musim semi, Al Qarawiyyin menggelar pesta yang
mengizinkan para mahasiswa memilih satu pemimpinnya selama sepekan, dari Jumat
hingga Jumat berikutnya.
Mahasiswa yang terpilih memiliki kesempatan untuk
bertemu raja selama satu jam dan berhak mendiskusikan persoalan politik dan
agama. Dia juga berhak mengungkapkan segala pemikirannya di depan raja tanpa
rasa takut dan kekhawatiran.
2. Universitas
Al-Azhar Cairo Mesir
Universitas Al-Azhar yang terletak di Kairo, Mesir
dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi tertua di dunia dan
sebagai universitas agama paling penting di dunia Islam, termasuk di Indonesia
hingga adanya sejarah berdirinya HMI di
Indonesia. Kehadiran Al-Azhar berperan sebagai bukti bahwa peradaban Islam
sebenarnya terbilang lebih maju dibandingkan dengan peradaban Barat karena
lembaga pendidikan tinggi bangsa barat baru didirikan sekitar 2 abad setelah
Sejarah Berdirinya Al-Azhar. Mengetahui seberapa berpengaruh universitas ini di
dunia pendidikan, ada baiknya jika kita mengetahui sedikit tentang sejarah
berdirinya Universitas Al-Azhar.
Universitas Al-Azhar berawal dari pendirian masjid
pada tahun 970 M (Masehi), seperti sejarah Masjid Agung Semarang,
oleh Dinasti Fatimiah dan secara resmi di organisir pada tahun 988 M. Pada saat
itu, Kairo sudah ditaklukan oleh pasukan Fatimiah pada tahun 969 M yang kemudia
membangun sebuah masjid dimanakan Jami’ al-Qahira (Masjid Kairo). Pembangunan
masjid ini berlangsung selama 2 tahun dan pertama kali digunakan untuk sholat
pada saat 7 Ramadhan 361 H / 22 Juni 972 M. Simak juga sejarah kerajaan Aceh.
Seiring berjalannya waktu, komplek masjid Jami’
al-Qahira diubah namanya menjadi al-Azhar. Nama al-Azhar berasal dari julukan
Fatimiah al-Zahra, putri dari Nai Muhammad SAW dan istri dari Ali bin Abu
Thalib. Sejak saat itu, Jami’ al-Qahira lebih dikenal dan diketahui dengan nama
Al-Azhar. Lahirnya Al-Azhar sebagai lembaga Pendidikan dimulai pada saat
dinasti Fatimiah berada di puncak kejayaannya. Saat itu, dinasti Fatimiah dipimpin
oleh Abu al-Manshur Nizar al-Aziz pada tahun 975 M – 996 M.
Perkembangan
Universitas Al-Azhar
Abu al-Manshur menyetujui proposal yang diajukan oleh
Ibnu Killis, menteri kepercayaannya, untuk membangun sebuah sistem pendidikan
pada masjid Al-Azhar. Ibnu Killis pun menugaskan beberapa guru tetap untuk
menjalankan edukasi dan mereka dilatih oleh Ibnu Killis mengenai kurikulum
Pendidikan Al-Azhar. Para guru tersebut kemudian mengikuti kurikulum yang telah
diterapkan dan menerima pembayaran rutin dari pemerintah Fatimiah. Pada saat
itu, Sejarah Berdirinya Al-Azhar memiliki empat sistem pengajaran, yaitu
sebagai berikut:
ü Kelas Umum: diperuntukan bagi kaum Muslim yang datang ke
Al-Azhar untuk memperlajari Alquran dan metode penafsirannya.
ü Kelas Keislaman: diperuntukan bagi kaum Muslim yang ingin melakukan
kajian permasalahan keislaman bersama dengan para pembimbing pada masa itu.
ü Kelas darul hikam: diberikan oleh para mubaligh dan diperuntukan bagi
masyarakat umum dan kalangan pelajar pada saat itu.
ü Kelas Non-formal: disediakan untuk kalangan muslim yang ingin menuntut
ilmu-ilmu keislaman.
Pada
masa perkembangannya, Universitas Al-Azhar tidak hanya memiliki pembelajaran
yang sebatas pada ilmu agama, tetapi juga bercabang pada diskusi dan perdebatan
bebas antar ilmuwan. Maka dari itu, Al-Azhar mulai mendapatkan karakterisrik
universitas akademik dengan pembelajaran yang beragam. Pada masa keemasannya di
abad ke 14 dan ke 15, Universitas Al-Azhar mulai memberikan ilmu seperti ilmu
kedokteran, matematika, astronomi, geografi, dan sejarah. Meskipun begitu,
teologi dan hukum tetap menjadi studi dan penelitian utama yang difokuskan.
Inilah pertengahan dari sejarah berdirinya Universitas Al-Azhar. Simak jugasilsilah kerajaan Banten Islam.
Universitas Al-Azhar pada Masa Modern
Ketika
dimulainya masa pendudukan Eropa, peran Al-Azhar juga berubah, seperti masa kolonial Eropa di Indonesia.
Pada masa pemerintahan Prancis, Al-Azhar digunakan sebagai tempat perlawanan
untuk menghadapi tantara Prancis. Ketika tahun 1811, kebangkitan kekuasaan
Muhammad Ali memiliki kebijakan kontrol negara terpusat. Maka dari itu,
Al-Azhar juga terpaksa menerima perubahan pada otonomi tradisionalnya, termasuk
perubahan internal dalam organisasi dan peraturannya.
·
Awal
Abad ke-19
Pada
masa ini, Al-Azhar dan ulama tersingkirkan secara politis karena adanya
kemunculan rezim kuat Muhammad Ali Pasha. Rezim ini memiliki tujuan untuk
mereformasi struktur administrasi bersertadengan mengubah ranah hukum dan
Pendidikan. Dengan adanya reformasi tersebut, Islam kehilangan dua ranah,
dimana ulama sebelumnya menjadi actor utama. Selain itu, saluran baru untk
mendidik para elit pun diciptakan. Sebagai imbasnya, para cendekiawan dan
pelajar dari Al-Azhar harus bersaing dengan sekolah-sekolah baru seperti Dar
al-Ulum.
·
Awal
Abad ke-20
Al-Azhar
kemudian menjadi tempat perkembangan para reformis Islam pada awal abad ke-20,
dimana salah satu tokoh pembaruannya yang paling terkenal dan mengajar di
universitasnnya adalah Muhammad Abduh (1849 – 1905). Meskipun ada beberapa
pandangan beliau yang tidak diterima baik, perubahan suasana intelektual di
Al-Azhar mulai terasa.
·
Tahun
1930 – 1961
Al-Azhar
menerima status sebagai universitas dan diorganisasikan ulang ladi menjadi unit
akademik modern pada tahun 1930-an. Al-Azhar mulai menerbitkan jurnal-jurnal
dan menambahkan disiplin bar uke kurikulumnya serta mendirikan perguruan tinggi
wanita.
Sistem
Pendidikan Al-Azhar dibagi menjadi 3 jenis fakultas pada tahun 1950. Fakultas
tersebut berupa Hukum Islam, Ushuluddin, dan Bahasa Arab. Lalu pada tahun 1961,
Al-Azhar mulau membuka fakultas umum selai studi Islam seperti kedokteran,
teknik mesin, pertanian, dll. Proses modernisasi di Al-Azhar telah turut
memperluas pengaruhnya di dunia Islam, dimana para tokoh-tokoh penting Islam
merupakan pelajar dari universitas tersebut. Simak juga peninggalan kerajaan Islam di
Indonesia.
Sistem Pendidikan Al-Azhar Sekarang
Sistem
pembelajaran Al-Azhar sangatlah unik dan berbeda dengan yang lainnya.
Kebanyakan universitas sekarang telah memberlakukan sistem yang modern dan
canggih untuk memonitor pelajarnya, tetapi Al-Azhar tetap memilih menggunakan
sistem klasik mereka. Al-Azhar memberlakukan sistem pelajaran dengan jenjang 4
tahun, tidak adanya absensi di kelas-kelas, dan mahasiswa bebas memilih
pelajaran dan guru yang ingin dituju. Sekilas, sistem seperti itu memang
terlihat tidak kondusif dan rancu, tetapi ada beberapa makna dan maksud dibalik
sistem yang telah diterapkan itu.
Al-Azhar
juga menggunakan sistem sanad (riwayat) dimana para murid bertatap muka dengan
guru untuk menuntut ilmunya dan para murid tentunya akan diuji juga seberapa
jauh ia menguasai ilmu yang diberikan. Selain menimba ilmu di kelas, para murid
juga dihimbau untuk menimba ilmu melalui halaqah-halaqah di masjid Al-Azhar.
Selain itu, Al-Azhar juga memiliki ruang kelas yang sederhana dengan
menggunakan meja dan bangku panjang yang biasanya diduduki oleh 5 – 7 orang.
Hal inilah yang mengajarkan murid-muridnya untuk bersifat sederhana.
Untuk
sistem ujian di Al-Azhar, universitas ini menggunakan sistem paket, dimana
nilai mata kuliah yang diujikan pada saat semester genap dan ganjil disatukan.
Bagi murid yang gagal dalam lebih dari 2 pelajaran, maka akan diulang kembali
selama setahun. Sedangkan murid yang hanya gagal dalam 1 atau 2 pelajaran,
tetap dinyatakan lulus dengan ujian ulang mata pelajaran tersebut saja.
Meskipun, Al-Azhar terlihat memiliki sistem ujian dan penilaian yang ketat,
universitas ini tetap ingin mengajarkan kesungguhan dan keseriusan dalam
menimba ilmu pada murid-muridnya.
3. Universitas
Bologna, Italia (1088)
Universitas Bologna terletak di kota Bologna, Italia,
yang merupakan universitas pertama yang didirikan di Eropa, dimana diketahui
didirikan pada tahun 1088.
Pada masa perang dunia kedua, banyak pemimpin negara
Eropa yang menempatkan mahasiswa-mahasiswa mereka di universitas ini. Tujuannya
adalah untuk menjalin dan memperkuat institusi-institusi dengan negara yang
lebih maju.
Hingga sampai sekarang, Universitas yang sudah
memiliki 23 fakultas ini, masih dianggap sebagai salah satu universitas terbaik
yang ada di Eropa.
4.
Universitas
Paris atau Universitas Sorbonne (1096)
Tidak
ada catatan pasti yang menyebutkan kapan universitas ini berdiri, tapi menurut
sejarahnya, proses mengajar di universitas ini sudak dilakukan sejak tahun
1096. Universitas Paris juga sering disebut universitas Sorbonne.
Sampai
sekarang, universitas ini menjadi salah satu universitas paling terkenal dan
prestisius di dunia, dimana sudah banyak para Ilmuwan, pemenang Nobel, hingga
polikius yang menempuh pendidikan di universitas ini.
5.
Universitas
Oxfoard, Inggris (1096)
Universitas
Oxford adalah salah satu universitas tertua di dunia yang
terletak di kota Oxford, Inggris. Universitas ini juga tidak jelas kapan
didirikannya, tapi secara formal disebutkan bahwa universitas Oxford didirikan
pada tahun 1096.
Universitas ini berkembang pesat setelah Raja Inggris
saat itu yaitu Raja Henry II melarang mahasiswa-mahasiswa Inggris belajar di
universitas paris pada tahun 1167. Hingga sekarang universitas ini dianggap
sebagai salah satu universitas terbaik di dunia
No comments:
Post a Comment